Desa wisata yang menyuguhkan panorama alam pedesaan yang hijau dihiasi gemericiknya air pegunungan sangat ideal sebagai tempat outbond maupun sekedar menikmati seni budaya dan alam pedesaan.
Rute:
Dari kota Jogja lewat jalan magelang, setelah lapangan Beran sekitar 1 km ada pertigaan (kalo kearah barat menuju magelang kalo keutara menuju Turi). Di pertigaan ini (ada tugu ditengah jalan) tidak ada lampu Traffic Light jadi kalo ke utara harus hati-hati menyeberang (jangan lupa tengok belakang sebelum menyeberang karena disini jalur utama banyak bus).Setelah melewati jalan berliku-liku, sebuah papan nama kecil menyambut kami sebelum memasuki desa Kembangarum.
Gang kecil sebagai jalan masuk dari pinggir jalan utama memang awalnya sedikit meragukan, terlebih dengan papan nama Kembangarum yang kurang terlihat. Namun setelah masuk ke gang yang lebarnya hanya cukup untuk 1 mobil, pemandangan desa yang bersih dan tertata rapi langsung menyergap kami.
Pagar batu yang ditata sedemikian rupa rapinya, tampak menyatu dengan alam, natural dan sederhana. Berbagai tanaman hias ditanam di sepanjang gang. Perpaduan ini jelas membedakan desa Kembangarum dari desa biasa. Suasananya tenang, dengan perumahan tradisional dan udara yang segar.
Kami hampir salah masuk rumah pekarangan orang,,, jadi lebih baik bertanya daripada tersesat..
Berdiri di pertengahan tahun 2005, desa Kembangarum rupanya belajar dengan cepat. Desa yang awalnya hanya merupakan desa biasa berhasil dibangun menjadi desa wisata yang menawarkan berbagai kegiatan alami.
Pohon-pohon salak yang berderet di kebanyakan halaman rumah penduduk merupakan lokasi agrowisata salak. Ini memberikan kesempatan bagi pengunjung yang datang untuk memetik salak dan langsung menikmatinya di kebun.
Tak hanya salak pondoh, salak gading dengan kulit bewarna kekuningan dan rasa yang tak kalah enak juga dibudidayakan di sini. Bahkan salak gading ini menjadi salah satu makanan khas yang ditawarkan. Salak gading yang direbus.
Selain kebun salak, desa Kembangarum juga mempunyai Sungai Tempor yang juga difungsikan sebagai wahana wisata. Treking selama 1 jam menyusuri sungai, persawahan dan pedesaan banyak digemari oleh para wisatawan.
(sumber : http://www.slemankab.go.id/891/desa-wisata-kembang-arum.slm)
Tiket :
Disini tidak ada Loker Tiket jadi harus menemui orang yang menjaga disitu.
Biaya Tiket : Rp. 5000,-/perorang
 |
| Sungai bersih dan segar |
 |
| Edukasi pengenalan budaya jawa |
 |
| Dilihat dari tower Flying fox |
 |
| Penginapan |
 |
| Belajar Gamelan |
 |
| Penginapan |
 |
| jembatan bisa untuk outbound |
Peta Lokasi Desa Wisata Kembang Arum
No comments:
Post a Comment